Tujuan
Setelah mempelajari
materi ini, siswa diharapkan mampu:
1. Menjelaskan
secara kronologis terjadinya peristiwa Pertempuran Medan Area.
Persyaratan
Peserta
Marilah
kita simak pertanyaan berikut sebelum kita mempelajari mengenai peristiwa
Pertempuran Medan Area.
1. Tahukah
Anda siapa T.E.D Kelly?
Dekripsi
Mata Pelajaran
Pertempuran
Medan Area merupakan peristiwa perlawanan rakyat Medan terhadap sekutu.
Peristiwa ini terjadi di Medan, Sumatera Utara. Pertempuran ini terjadi pada
tanggal 13 Oktober 1945, yang disulut oleh seorang penghuni
expost merampas dan menginjak injak lencana merah
putih yang dipakai pemuda Indonesia hal ini mengundang kemarahan pemuda
indonesia.
Pertempuran Medan Area
Pertempuran
Medan Area adalah sebuah peristiwa perlawanan rakyat terhadap Sekutu yang
terjadi di Medan, Sumatera Utara. Tanggal 9 Oktober 1945 dibawah pimpinan T.E.D
Kelly. Pendaratan tentara sekutu (Inggris) ini diikuti oleh pasukan sekutu dan
NICA yang dipersiapkan untuk mengambil alih pemerintahan. Kedatangan tentara
sekutu dan NICA ternyata memancing berbagai insiden terjadi di hotel jalan
bali, medan pada tanggal 13 oktober 1945, saat itu seorang penghuni expost merampas dan menginjak injak lencana merah
putih yang dipakai pemuda indonesia hal ini mengundang kemarahan pemuda
indonesia. Pada tanggal 13 Oktober 1945 barisan pemuda dan TKR bertempur
melawan Sekutu dan NICA dalam upaya merebut dan mengambil alih gedung-gedung
pemerintahan dari tangan Jepang. Inggris mengeluarkan ultimatum kepada bangsa
Indonesia agar menyerahkan senjata kepada Sekutu. Ultimatum ini tidak pernah
dihiraukan. Pada tanggal 1 Desember 1945, Sekutu memasang papan yang
tertuliskan "Fixed Boundaries Medan Area" (batas resmi wilayah Medan)
di berbagai pinggiran kota Medan. Tindakan Sekutu itu merupakan tantangan bagi
para pemuda. Pada tanggal 10 Desember 1945, Sekutu dan NICA melancarkan
serangan besar-besaran terhadap kota Medan. Serangan ini menimbulkan banyak
korban di kedua belah pihak. Pada bulan April 1946, Sekutu berhasil menduduki kota
Medan. untuk sementara waktu Pusat perjuangan rakyat Medan kemudian dipindahkan
ke Siantar, sementara itu perlawanan para laskar pemuda dipindahkan keluar kota
medan,perlawanan terhadap sekutu semakin sengit pada tanggal 10 Agustus 1946 di
tebing Tinggi diadakan pertemuan di antara para Komandan pasukan yang berjuang
di Medan Area dan memutuskan dibentuk nya satu komando yang bernama komando
resimen laskar rakyat untuk memperkuat perlawanan di kota medan, setelah
pertemuan para komando itu pada tanggal 19 Agustus 1946 di Kabanjahe telah
terbentuk barisan pemuda indonesia (BPI)dan berganti nama menjadi Komando
resimen laskar Rakyat cabang Tanah Karo, dipimpin oleh Matang Sitepu. Sebagai
ketua umum dibantu oleh Tama Ginting, Payung Bangun, Selamat Ginting,Rakutta
Sembiring, R.M. Pandia, dari N.V mas Persada Koran Karo-karo dan Keterangan
Sebayang. Di dalam Barisan laskar rakyat ini semua potensi pimpinan pemuda
dengan berisan-barisan perjuangannya, dirangkul, bergabung ke dalam Barisan
Pemuda Indonesia termasuk bekas Gyugun atau Haiho seperti: Djamin Ginting,
Nelang Sembiring, Bom Ginting. Sedangkan dari Talapeta: Payung Bangun, Gandil
Bangun, Meriam Ginting, Tampe Malem Sinulingga. Dari N.V. mas Persada: Koran
Karo-karo . Dari Pusera Medan: Selamat Ginting, Rakutta Sembiring dan tampak
sebayang. Demikian pula dari potensi-potensi pemuda lain seperti: Tama Ginting,
Matang Sitepu. Dalam proses sejarah selanjutnya, komando laskar rakyat kemudian
berubah menjadi BKR (Badan Keselamatan Rakyat) yang merupakan tentara resmi
pemerintah dimana Djamin Ginting’s ditetapkan sebagai komandan pasukan teras
bersama-sama Nelang Sembiring dan Bom Ginting yang anggotanya antara lain
Selamat Ginting’s, Nahud Bangun, Rimrim Ginting, Kapiten Purba, Tampak Sebayang
dan lain-lain. Pada umumnya yang menjadi anggota BKR ini adalah para bekas
anggota Gyugun atau Heiho dan berisan-barisan bentukan Jepang. Djamin Ginting.S
bekas komandan pleton Gyugun ditunjuk menjadi Komandan Batalyon BKR Tanah Karo.
Untuk melanjutkan perjuangan di Medan maka pada bulan Agustus 1946 dibentuk
Komando Resimen Laskar Rakyat Medan Area. Komando resimen ini terus mengadakan
serangan terhadap Sekutu diwilayah Medan. Hampir di seluruh wilayah Sumatera
terjadi perlawanan rakyat terhadap Jepang, Sekutu, dan Belanda. Pertempuran itu
terjadi, antara lain di Brastagi, Padang, Bukit Tinggi dan Aceh.